Sabtu, 13 Oktober 2018

Masih di Bali, Jokowi batal sepanggung Prabowo di acara Pergerakan Indonesia Maju



Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mewakili Jokowi pada acara Silaturahmi dan Visi Kebangsaan Pergerakan Indonesia Maju di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Jumat (12/10) malam. Jokowi tak bisa memenuhi undangan karena mengisi acara IMF-World Bank di Bali.

"Pak Jokowi memohon maaf berhalangan karena masih ada di Bali karena dalam rangka pertemuan bilateral para kepala negara dan kepala pemerintahan serta pejabat tinggi yang mewakili negara masing masing dalam meeting IMF dan World Bank tahun 2018," kata Arsul dalam pidatonya.

"Demikian juga Almukarom KH Ma'ruf Amin juga ternyata telah terjadwal terlebih dahulu sehingga tidak bisa bersama-sama kita, untuk itu kedua beliau memohon maaf yang sebesar-besarnya," sambungnya.

Acara tersebut dihadiri Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Lewat Arsul, Jokowi menitipkan salam kepada Prabowo dan para peserta yang hadir.

"Tadi saya mendapatkan WA (WhatsApp) dari Pak Jokowi pertama salam hormat untuk pak Prabowo Subianto, dan juga doa semoga sehat dan semuanya lancar, dan juga kepada hadirin yang ada di ruangan ini," ucapnya.

Sekjen PPP ini mengatakan, TKN Jokowi-Ma'ruf Amin mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar besarnya kepada Dewan Nasional PIM, Din Syamsuddin dan jajaran PIM yang menyumbangkan pemikiran dan visi kebangsaan untuk para pasangan capres cawapres.

Arsul menyebut, sebagian besar visi misi kebangsaan yang disumbangkan PIM hampir sama dengan visi misi Jokowi-Ma'ruf. Dia berharap jika Jokowi terpilih akan menjalankan visi misi dari PIM. Arsul juga berharap, bila akhirnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang terpilih, visi misi PIM akan diimplementasikan untuk bangsa.

"Kami juga berharap kalau yang diberikan kepercayaan Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno ini juga semoga menjadi visi dan misi kebangsaan siapapun terpilih sebagai Presiden dan wakil presiden," tutur Arsul.

Anggota Komisi III DPR itu menuturkan selama kampanye enam bulan ke depan hingga 17 April 2019 akan terjadi berbagai dinamika politik. Namun TKN berharap dan memohon doa agar semua dinamika yang dialami dan dihadapi bisa tetap menyatukan anak bangsa. Serta tidak mempertajam agegrasi di antara sesama.

"Sebagai warga negara yang tetap kokoh untuk konsisten dan istiqomah dengan empat konsensus negara kita, saya kira hanya itu kalau ulasannya biar menjadi bagian dari capres langsung, kalau saya ini kan kuasa dari capres saja, jadi biar nanti porsinya Pak Prabowo Subianto yang kita hormati," tutup Arsul.