Sabtu, 13 Oktober 2018

Gerindra tak urusi soal hoaks Ratna Sarumpaet



Kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet menyeret nama capres Prabowo Subianto. Prabowo berpotensi diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Pasalnya saat berita penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet muncul, Prabowo langsung bereaksi. Setelah bertemu Ratna, Prabowo langsung menggelar jumpa pers dan mengecam pemukulan terhadap mantan juru kampanye Prabowo-Sandi itu.

Kendati kasus ini cukup membuat publik heboh, namun politikus Partai Gerindra, Kardaya Warnika mengaku tak mengurusi soal berita hoaks tersebut. Dia pun mempersilakan polisi memanggil siapa pun yang berkaitan dengan kasus tersebut.

"Saya tidak begitu ngurusi itu. Kalau kepolisian mau panggil ya panggil saja. Tapi kan saya gak mengurusi soal hoaksnya. Bingung kan hoaks itu," kata dia ditemui di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10).

Lebih jauh, Kardaya enggan mengomentari kasus tersebut. Menurutnya, Prabowo atau kader Gerindra lainnya bukan penyebar hoaks. Pasalnya Prabowo menerima informasi dari Ratna terkait pemukulan yang dialaminya.

"Hoaks itu kalau tahu berita enggak benar, disiarkan, kalau tahu itu berita enggak benar. Itu baru disebut hoaks. Kalau enggak tahu itu bukan hoaks," pungkasnya.

Pekan lalu, Ratna Sarumpaet telah ditahan di Polda Metro Jaya setelah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyebaran kabar bohong. Polisi pun telah memeriksa politikus senior PAN, Amien Rais dalam kasus ini. Amien diperiksa karena waktu itu dia bersama Prabowo bertemu langsung dengan Ratna setelah muncul berita dugaan penganiayaan.